Tuesday, November 29, 2011

jalan dibalik punggung

Kalau aku pergi hari ini, itu bukan karena aku tidak menginginkanmu, justru karena aku terlalu menyayangimu. Disini di dasar hatiku ada banyak sekali rahasia yang ingin aku bagi denganmu, Tapi entahlah..aku tidak punya satu pun kata yang dapat kugunakan untuk mulai mengatakannya.
Dengan tanpa aku sadari kau telah mengajari aku cara meneteskan air mata dengan amat perlahan sehingga hanya malaikat di kedua bahuku yang mampu mendengarnya,
kau ajak kedua kelopak bibirku bergerak mengucapkan kata-kata terakhir yang paling aku benci, seolah kau mendorongku agar hanya aku yang mengtakannya, dan setelah aku mengatakannya kau meminjamkan bahumu untuk aku bersandar , lalu kau katakan lagi ;
ini ujung kemejaku pakailah untuk mengusap air mata di pelupuk matamu ,dan kau katakan dengan lebih perlahan lagi ; mintalah apa saja yang sanggup aku berikan, tapi ku mohon jangan pernah menangis lagi.
Kau lindungi aku seolah-olah aku kura-kura kecil yang tersesat, kau bantu aku berjalan kembali menuju lautan untuk menemukan keluargaku.
Sekarang kau tampak samar dan berkabut di mataku,tetapi begitu jelas, begitu nyata dalam mimpiku.
Pertemuan denganmu begitu manis sekaligus pahit, kau menyelam ke dalam hatiku seperti matahari terbit, seperti bunga-bunga yang semula kuncup lalu bermekaran pada sebuah pergantian musim lalu layu di awal tahun.

kau mengingatkanku pada bentuk wajah, wajah yang selama ini aku lihat disaat aku bercermin. 

Kau menggotongku lalu kau naikan aku ke atas pudakmu yang kekar, seolah kita tidak punya muka , kalau saja hatiku dan hatimu bisa berbicara mungkin saat itu kita tau kita saling punya rasa, aku bisa melihat itu dari pandangan yang kau lontarkan ke mataku lalu aku pantulakan lagi kepadamu ditengah lautan manusia yang sedang berdansa.
mengawali dengan berjabat tangan , melewati dengan bergandengan tangan , lalu mengakhiri melepaskannya.
bertemu denganmu adalah bencana yang indah,
dengan menitipkan harapan yang kini sudah melebihi batas waktu, sampai pada akhirnya gak akan pernah tau kau sedang menguji atau menginjak harga diriku.
kisahku gak akan habis dimalam yang keseribu, karana tangan ini tak bisa berhenti untuk tidak menulis tentangmu,
Yang ku punya terlalu sederhana untuk kau miliki, aku hanya ingin pergi dari murung, bila masih mungkin, aku ingin berbalik badan berjalan kejalan sebelum aku mengenalmu.
Ternyata yang aku lakukan bukan membalikan badanku, tapi sekarang aku sadar aku telah berjalan terlampau jauh,, jauh, sangat sangat jauh sehingga aku tidak kuat bila disuruh kembali padamu.

Kini masih banyak orang sepertimu yang ku tau kau terpendam dalam hitungan waktu yaitu masa lalu.
Cukup aku simpan tak perlu aku lupakan, karena kamu sudah menjadi pajangan berdebu di lemari etalase dalam hatiku.

ibu adalah guru besar kita

(disamping ini adalah foto ibunda saya)
Sitisyah Diana
karena saya begitu menyayangi dia sehingga saya ingin dia sempurna, rasanya memang menyakitkan kalau cinta kita terlalu besar,
aku selalu berusaha untuk bangkit dari bayang-bayang masa lalu dimana dulu dia berteriak disertai nafas yang kembang kempis entah karena nada bicaranya bersemangat atau kehabisan nafas akibat emosi. baru aku mengerti di saat umur berjalan di angka belasan, dia adalah orang dewasa dan aku balita nakal yang suka bolak-balik tangga. Benar saja kepalaku bocor dan meninggalkan bekas luka di alis mata sebelah kiri hingga sampai saat ini terpajang disitu. ia terlalu bermakna untuk di acuhkan, terlalu dekat untuk di jauhkan, terlalu mustahil untuk di lupakan terlalu berharga untuk di tinggalkan, terlalu berarti bagiku sampai harus mendoa’kannya di setiap shalat lima waktuku.
maaf, maaf ma.. aku sekarang sudah enambelas tahun sudah duduk di bangku SMA, sudah tidak ada lagi yang perlu di cemaskan dari anak tangga yang ujungnya meruncing dan anak yang tidak bisa dinasehati dengan kata halus , walau begitu dia tidak pernah membuat luka di tubuhku dengan tindakan gelap mata, meskipun nanti masalah yang di temukan akan datang dengan penyelesaian yang makin sulit.
bentakan yang menyebalkan merupakan peringatan, omelan tajam yang keluar dari bibir tipis itu adalah tanda cinta, ucapan yang dikeluarkan adalah doa, semua hal, semua perlakuan, apapun kelakuanya adalah semata kerena ketulusan jiwa raganya demi anak yang dia jaga di dalam perutnya selama sembilan bulan, untuk nyawa yang pernah ia bendung di dalam kesakitan tubuhnya bahkan dialah satu-satunya manusia di bumi ini yang menyayangi nyawa ku melabihi nyawanya sendiri, meski dia adalah bukan gambaran ibu impian yang selalu membelai rambutku disaat aku sedang duduk berdua di ruang tv namun dialah seseorang yang tidak pernah menuntutku untuk menjadi sempurna, dengan memberikan nafasnya untuk aku nafaskan.
Sudahlah... aku terlalu lelah dengan rasa benciku dengan aturannya yang selalu bilang " pungut kotoran yang jatuh di lantai , kalau jijik dengan semut yang bergerombol" " bersihkan centong jika masih ada sebutir nasi yang menempel" , " buang sisa makanan ke tempat sampah setelah mencuci piring agar tidak menyumbat saluran air", "habiskan air yang sudah di tuang ke gelas jangan suka membuangnya" "rapihkan botol sampo dan puff ketempatnya seperti semula , 10 menit cukup untuk mandi sampai bersih" , "jangan lupa lap kaki setelah dari kamar mandi , kalau tidak mau jatuh seperti kemarin". (sempurna.., logika ini membuat mataku terbuka)
Sekarang saatnya anak perempuan bersahabat dengan ibunya seorang malaikat yang mengorbankan sayapnya untuk menjadikanku manusia, lalu bagaimana? segera berbaik-baiklah dengan dia, dan penuhilah wajahnya dengan seribu ciuman, selagi kita masih bisa mendengar suaranya yang tidak enak didengar itu, selagi dia masih mampu repot-repot menceramahi dengan mulut yang berbusa, berdamai, dan mulailah hidup dengan cinta yang sempurna, cuma dia ibu kita, mau dicari keliling dunia tetap kita merupakan "cetakan" yang telah di stempel dengan cap yang telah melekat di diri kita.

Sunday, November 20, 2011

rasa itu pernah ada

"satu kata paling basi, satu rasa yang paling norak -cinta-
dalam film yang pernah saya tonton, garis besarnya seperti itu.
dalam buku karya Quraish shiab tentang perempuan di jelaskan, bahwa lelaki cepat sekali jatuh cinta, wanita cepat membenci. perempuan membinasakan akal lelaki, lelaki mematahkan hati perempuan.
dalam pagar pemisahan bab yang menguraikan antara lelaki dan perempuan banyak sekali fakta-fakta yang saya rasakan seperti halnya di kehidupan real.
pernahkah kalian merasa jijik akan suatu hal abstrak? pernahkah kalian bertanya pada diri sendiri bahwa sesuatu yang barusan saja kamu lakukan seharusnya tidak dilakukan, tapi kamu terus mengulanginya, dan ketika kamu sadar telah dilecehkan, matamu baru terbuka.

inilah dimana letak faktor kelemahan manusia, lelaki-perempuan.
kedua makhluk hidup ini bila tengah berada dalam kemelut percintaan keduanya sama-sama tidak bisa memalingkan perasaan dan akhirnya diperbudak oleh ketidak mampuan diri untuk membatasi hal-hal yang di anggap diluar nalar.

wanita lemah jika sedang jatuh cinta, pria lemah jika menangis, buaya menangis di saat dia makan, wanita menangis disetiap saat. lelaki mendapat dorongan dari wanita yang mencintainya, wanita kehilangan kendali disaat mempertahankan cintanya. lelaki biasanya bertengkar karena wanita, wanita bertengkar biasanya juga karena wanita. dan hal-hal itulah yang melingkari persada hati manusia dikala tabiat antar kedua spesies jantan dan betina itu tidak dapat dihapuskan.
perasaan yang pernah terbentuk dari cinta menjadi syhdu, hingga rindu menjalar nafsu, dalam lingkar itulah rasa berputar bagai siklus yang tak pernah terputus.

Published with Blogger-droid v1.7.4

Wednesday, October 12, 2011

after rain comes the rainbow

perenungan panjang itu tentu banyak sekali pelajaran, disetiap kehidupan pasti selalu ada pelajaran, langkah awal itu pasti, namun dalam prosesnya siapa yang menyangka?
yang saya rasakan banyak sekali kegagalan, namun ternyata dalam kegagalan saya jadi banyak belajar
begitu banyak saya melihat yang sukses lalu dengan mudah melupakan apa yang sudah direnacanakan pada saat usaha meraih cita-cita.
kadang saya benci melihatnya, kadang saya menghinanya, namun ketika saya berkaca kembali, mungkin jika saya ada di posisinya saya pun juga bisa seperti itu, lalu dalam hati saya ber istighfar..
jangan suka membanggakan diri sendiri, apa hebatnya kamu begitu?
mungkin intisarinya "orang sukses" yang sebenar-benarnya adalah orang yang sering mendapat kegagalan yang pada akhirnya mendatangkan kesuksesan emotional dari dirinya.
arti kesuksesan bukanlah satu-satunya. orang yang hebat adalah orang yang kuat bangkit dan memulai lagi usahanya ketika ia belum mendapatkan keberhasilan yang mampu membawanya pada kesuksesan.


ingat! takabur!
mungkin saya telah diperlihatkan dengan jelas bahwa dalam sebuah kegagalan ada kunci keberhasilan.

dan sekarang saya yakin, untuk memperlihatkan keinginan dalam diri butuh sebuah obsesi yang di iringi dengan sikap hati-hati yaitu HATI HATI SUATU SAAT MENJADI SOMBONG DENGAN DIRI SENDIRI

"ketika kita sudah sampai dipuncak, janganlah melihat langit diatas kepala, tapi lihatlah dimana kaki kita berpijak"

memulai dari awal

setelah beberapa waktu yang lalu saya malas memulai untuk menulis di blog ini dan sempat terpikir untuk menutup blog yang masih seumur jagung ini, namun pada saat ini akhirnya sempat kembali bersemangat dan mulai sirna..
oke dimulai dari segala yang berkaitan dengan kegembiraan. blog ini tidak lagi untuk yang biasa bersedih semoga di posting-posting selanjutnya bisa membangkitkan semangat :)

Friday, August 26, 2011

loss

sudah berapa lama hari itu tak kunjung datang
kangennya sudah di ubun-ubun, aku masih tetap di sini di sudut ruangan yang menjadi pilihan baru untuk menghabiskan masa-masa kehilangan, kali ini bukan karena meratapi isi rumah yang berantakan untuk sekedar membuka tirai agar matahari masuk kedalam, ternyata silau itu membakar setengah wajahku
selama aku membayangkan betapa sibuknya seseorang yang kenyataanya akan segera lepas dari kehidupan ku, kini sudah mulai merubah sikapnya.
mungkin karena keadaan yang membuatnya sempurna sehingga ia tampak kokoh untuk memberiku inspirasi yang malah secara alami menolak semua itu.
tidak ada lagi kekasih yang dulu yang selalu menghampiriku setiap jam istirahat sekolah, menemaniku kemanapun sesuka hatiku, memberikan aku sentuhan yang sangat meluluhkan kecintaannya kepada wanita
sungguh masa itu sudah lama berlalu tapi, masihkah bisa aku berharap? bisakah ini kokoh selamanya?
dia lelaki paling sempurna dimataku, mungkin karena bersamaku dia tidak lagi sempurna
aku selalu menjadi beban di bahunya, selalu merengek selalu rapuh.
tapi aku menyiksa diriku sendiri seakan ingin dia tau, tapi dia bukan dia yang dulu yang selalu menjagaku
apa masih ada setia itu?
bisakah kita memulainya dari nol untuk bisa melanjutkan pertalian yang sudah dibangun sekian lama?
bayangan kehilangan sudah menjalar setiap aku melihat wajahmya hanya dari mimpi.
ketakutan itu persis seolah rindu ini mencekik leherku,
benar..berita di televisi yang mati bunuh diri karena cinta tidak patut di tertawakan, mungkin di hadapan Tuhan dia dosa besar, namun wajar jika dia kehilangan akal, dan kesadaran , mungkin cinta yang sesungguhnya adalah cinta yang memebuat kita tidak sadarkan diri betapa bodohnya kita begini, betapa rela kita berkorban demi sesuatu yang sia-sia hampir gila kita disini,
saat ini dia tampak tidak perduli , aku hanya butuh keyakinan sungguh aku kehilangan.
seseorang yang masih bersamaku saat ini namun ingatanku masih tertinggal di masa lalu aku ingin dia yang dulu..

Wednesday, August 24, 2011

Lara

malam ini tak berbeda, masih saja ada duka yang mengganjal.
belum puaskah engkau menemani tangisku dihampir jam duapuluh lima ?
apakah yang jauh disana sudah lenyap dengan mimpi-mimpinya?
disini, hanya tiupan angin yang meraba-raba kebekuan.
Hening. Seakan bisu.
kehangatan yang kunanti punah untuk segera berbagi.
kamu kira ini dramatis!?!
hey! lihat! wanita ini menangis!
bukan karena hanya sekedar senjata, tapi wanita hanyalah wanita, yang meratapi dengan mengandalkan nurani
Published with Blogger-droid v1.7.4