belum puaskah engkau menemani tangisku dihampir jam duapuluh lima ?
apakah yang jauh disana sudah lenyap dengan mimpi-mimpinya?
disini, hanya tiupan angin yang meraba-raba kebekuan.
Hening. Seakan bisu.
kehangatan yang kunanti punah untuk segera berbagi.
kamu kira ini dramatis!?!
hey! lihat! wanita ini menangis!
bukan karena hanya sekedar senjata, tapi wanita hanyalah wanita, yang meratapi dengan mengandalkan nurani
Published with Blogger-droid v1.7.4
No comments:
Post a Comment