Dulu saya benci sekali melihat buku yang tebalnya 3-6 Inch namun sayapun tidak mengerti mengapa kenyataan itu saat ini terbalik, Buku Novel yang pertamakali saya tuntaskan adalah Novel Islami Ayat-ayat cinta yang pada saat itu belum terlalu booming,
Awalnya pegang-pegang saja, lalu saya bolak balik dengan cepat lembarannya berharap ada sesuatu yang menarik (baca:gambar) padahal saya cukup tahu, bahwa jarang terjadi ada novel yang memberikan contoh gambar yang sedang di ceritakan dalam tulisan, Tidak seperti sekarang sudah banyak variasi novel baru yang memperlihatkan gambar/ foto dengan apa yang sedang diceritakan si Empunya. Namun kali ini saya benar-benar menemukan sesuatu yang menarik. bukan pada Gambar, melaikan Sub-sub judul dalam Novel tersebut, saya membaca Random, berawal dari tengah buku hingga akhir, sampai pada titik "candu" akhirnya saya mulai membacanya dari depan lalu lanjut ke belakang (re:akhir).
Habiburrahman El Shirazy benar-benar 'menyihir' Saya dalam waktu sejenak untuk Mencintai kegiatan membaca ini, Mungkin dengan Sihir 'mantra-mantra' yang beliau tumpahkan dalam bentuk Tulisan yang indah , apik, segar, dan romansa romantis yang tidak biasa namun sederhana, itulah yang dapat mempertahankan saya untuk tetap membacanya hingga mengetahui akhir cerita cintanya si Fahri dan Aisyah, asli! tidak sadar bahwa saya telah melahap 411 halaman. Bagi kaum awam, layaknya saya saat itu, adalah pencapaian diluar ekspektasi.
Setelah kejadian tersebut saya mulai haus akan bacaan, dan bacaan saya tidak hanya sekedar novel-novel "enteng" tentang percintaan dan kemelut kehidupan, kali ini lebih Global. ternyata saya memang membutukan banyak tema yang berat demi kelangsungan rasa keingintahuan saya terhadap banyak hal.
Kali ini Tulisan Sastra yang penuh Liku serta bahasa yang bak banang kusut, Menggoda saya untuk ,manarik Benang Merah dan membongkar semua petunjuk tersembunyi, dengan begitu Kosakata serta Glosarium saya dalam menuntaskan satu buku Sastra akan bertambah dan terus bertambah. Permainan kata, Menebak maksud dan mengolahnya kembali untuk saya masukan dalam prinsip pemikiran pribadi, serta mem-filter nya sudah layak saya naungi setiap menuntaskan buku-buku itu,
Inilah sepenggal cerita saya bagaimana bisa saya mencintai sastra, berawal tanpa niatan, hingga membawa saya pada suatu Cita-cita. I WANT TO BE A JOURNALIST AND I HAVE TO BE A JOURNALIST
No comments:
Post a Comment