Thursday, August 30, 2012

tayangan film di waktu kecil yang sangat kuat dalam ingatan

Teringat tayangan yang pernah kalian tonton disaat kalian kecil menjadi sesuatu yang menyenangkan ya!
sama halnya saya, beberapa waktu lalu saya berniat ke toko dvd untuk membeli film yang sudah lama ingin saya lihat namun belum ada kesempatan, nah.. ketika saya sedang mencari film di antara rak rak dvd, saya menemukan cover dvd yang nampaknya saya kenal.. yaitu spirited away! 
mungkin diantara kalian ada yang tau, atau malah tidak tau film ini.
film ini adalah film animasi yang digarap apik oleh Hayao Miyazaki yaitu Director sekaligus penulis cerita tersebut, pertamakali kalian melihat scene di film tersebut pasti akan takjub, karena pada tahun itu studio Ghibli telah berhasil membuat film dengan mutu kualitas gambar yang sangat bagus, dan berhasil meraih banyak penghargaan!
Cerita Spitited away ini memang fiktif belaka, namun pesan yang mau disampaikan sangat terasa di akhir cerita, ini saya lampirkan trailer serta cover dvd nya, bagi yang tertarik silakan mencarinya di toko2 dvd terdekat ya :D
http://www.youtube.com/watch?v=6az9wGfeSgM&feature=player_detailpage#t=5s


Karir

Kata karir selalu bersangkutan dengan pekerjaan. Ya, memang keduanya saling berkaitan dan berkesinambungan
banyak dari kita mengawali karirnya setelah lulus dari perkuliahan karena pada saat itu diri kita menuntut untuk langsung berkerja, ada juga yang mengawali karirnya sebelum mereka memasuki bangku kuliah, namun ada pula yang membangun karirnya bersamaan disela-sela jam kuliah atau yang akrab kita sebut magang / part time.
jadi gals..apakah kalian sudah mengawali karir kalian saat ini?? 
berkarir itu mengasyikan.. apalagi berkarir dalam lubang yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian serta minat bakat, tak jarang orang saking asyik nya berkarir sampai lupa mengingat umurnya disamping hal-hal yang mengharuskan mereka melakukan hal lain untuk kepentingan dirinya re: ( menikah )

"bekerja bukanlah beban, melainkan panggilan hidup yang menyenangkan" Gayatri, dalam bukunya yang berjudul Women's Guide

LINK 
di negara kita yang sudah berkembang, dengan penduduk dan arus urbanisasi yang besar, orang-orang dari daerah berlomba-lomba meraih jalan ke Ibu kota untuk mengadu nasib, di Ibu kota memang banyak sekali lowongan untuk berbagai macam jenis pekerjaan, banyak lowongan sedikit peluang, tentunya peluang ini bisa saja berubah menjadi besar apabila kalian memiliki background pendidikan, skill, pengalaman, serta tak kalah penting adalah LINK! 
Link yang dimaksud kali ini adalah bukan sebagai tindakan nepotisme untuk meminta oknum stempat agar kalian masuk kedalam satu perusahan tanpa susah payah, namun Link yang di maksud disini adalah sebagai pembuka jalan, jika jalan sudah dibuka, maka jalanan yang ada di hadapanmu itu akan kalian arungi sendiri hingga pada ujungnya kalian pasti akan diberi ujian yg menentukan diterima atau tidak.. nah.. disinalah waktunya kamu mendeklarasikan kemampuan dan mengkampanyekan bakat kelebihan serta meyakinkan perusahan agar kamu dipandang pantas untuk jabatan yang telah kalian pilih. Disinalah awal kalian mengawali Karir....



Tuesday, August 7, 2012

Saya masih belum habis pikir, Mengapa Tuhan mengirimkan lelaki semacam itu kepada saya tujuh bulan belakangan ini

Published with Blogger-droid v2.0.6

rindu

"Kadang saya berpikir bagaimana keadaan disana, bagaimana rasanya,disaat saya tidak ada. Disaat tidak di antara mereka"

Jauh dari kedua orang tua memang sulit, namun ini adalah pilihan.
Memang terasa sulit dimana impian menciptakan berbagai campuran asa
Dimana yang ditinggalkan dan yang meninggalkan menjadi dilema

Puncak perasaan paling merindukan, dimana kita saling mendoakan.
Merekalah guru terbaik,disitulah tempat saya mengadu hingga rindu menjadi satu, bissmilah ma, pa..
Saya selalu berdoa agar dipanjangkan umur kalian agar bisa melihat anakmu ini menjadi sesuatu, yang akan membanggakan dan tidak ada kata sia sia telah membesarkan saya,hingga sedewasa ini.

Doa engkau mengiringi..selalu.
Bayangan wajah setiap lelah, letih, senang, resah, bahagia, terpahat sudah dalam embusan doa disetiap sholat lima waktuku ma, pa.
Meski dalam diam, akan saya sebut rindu ini dalam hati, hingga cuma malaikat di kedua bahuku yang dapat mendengar.

Published with Blogger-droid v2.0.6

Friday, August 3, 2012

Impian VS Orang Tua


Pasti pernah dong mengalami satu hal? Ketika keinginan pribadi bertolak belakang dengan tuntutan orang tua?
Kamu punya impian, dan kerap kali impian yang kalian miliki berdasarkan bakat dan ketertarikan kamu akan sesuatu
Namun, ketika orang tua menginginkan kamu menjadi seseorang yang dianggap baik untuk masa depan kalian, padahal ini menjadi arti 'impian orang tua untuk anaknya'
Meskipun Orang tua adalah faktor kesuksesan kita, tapi tidak ada salahnya memperjuangkan tekad dan keinginan apa yang selama ini kita cita-citakan.
Bicaralah dengan Tegas, Berani, dan jangan emosional. Ingat! Harus mengutarakan semua isi hati yang kita pendam, namun jangan menyakiti hati mereka, karena selembut-lembutnya suara kalian di waktu menjelaskan, bila tidak sesuai akan keinginan mereka, itu tetap saja mereka merasa kecewa.
Pada dasarnya, kita semua yang paling tau apa kekurangan dan kelebihan diri, kita tau apa yang diinginkan mereka tidak sanggup kita raih, bila memang sudah mengetahui batasan diri, cobalah..untuk tetap teguh memegang tekad yang sudah kita pegang, jangan mendengarkan kanan kiri, ambilah yang positif dan jangan banyak pertimbangan. Pertimbangan itu perlu namun jika terlalu menimbang itu akan mempersulit pikiran untuk terbuka.
Ini semua akan kita jalani sendiri, cukup orang tua mendoakan, dan.. semangat yang paling berarti adalah dukungan dari keluarga, ambilah semua resiko yang ada, keluarlah dari jalur aman, Menantang maju, untuk benar-benar merasakan semua pengorbanan untuk sampai pada titik kenyataan bahwa ini adalah proses yang menghantarkan kalian pada keberhasilan, dan kalian berhasil membuktikan bahwa dengan impian yang lain, yang berbeda dengan impian orang tua kalian, kalian tetap bisa membuat mereka bangga

Thursday, July 19, 2012

Gate A2

19.58 - thuesday
Pertamakalinya saya pulang dari jakarta ke surabaya sendirian,
Dag dig dug bukan karena sendirian, tapi pikiran-pikiran gimana keadaan surabaya sejak terakhir saya tinggal. Pasti... (ah! Banyak temen yg mau ketemu diwaktu yang sempit)

Langit langit mulai gelap, mendekati gate A2 bising sekali, akibat suara proyek penyempurnaan bangunan.
Suara bor-bor laser menerebos masuk ke headset saya bersamaan nada nada misery Maroon 5 yg lagi saya putar di psp.
Mulai bosan main... Enaknya ngapain ya?
lirik kiri kanan aja deh ya.
And.. Here i am..
At Soeta

Sunday, July 1, 2012

Antonim Kehidupan

When you try your best, but you don't succeed
When you get what you want, but not what you need
When you feel so tired, but you can't sleep
Stuck in reverse
When the tears come streaming down your face
When you lose something you can't replace
When you love someone, but it goes to waste
Could it be worse?

"jika tidak mencoba maka anda tidak akan pernah tau hasilnya" katika kita sudah mencoba dan akhirnya kita tau bahwa kenyataannya gagal, sulit memang untuk menerima kenyataan. Tapi selama ini pemikiran saya terbuka karena sekian kali gagal, yang biasa dialami oleh diri kita adalah selalu menolak akan fakta yang tidak dapat diterima dan lari dari kenyataan, bukankah selama ini setelah kita mendapatkan kegagalan, lalu datang yang namanya imbalan dari Tuhan yang lebih kita butuhkan? 

Sedikit demi sedikit imbalan itu kini datang menghampiri saya, 
Jika gagal itu adalah sebuah racun, mungkin penawarnya adalah diri saya sebagai penolak
Kekuatan Sugesti memang nyata, namun Harapan yang Besar itulah! yang menguatkan kita untuk membuat sesuatu yang delusif menjadi benar-benar nyata. 
Jika kita ingin melihat Panorama Terbitnya Matahari dengan view yang sangat indah, bukankah kita harus naik ke puncak Gunung? 
Mencapai Keindahan itu harus banyak pengorbanan. bukankah Tuhan itu Adil?
Bermimpi dengan sangat Fantastis, wujudkan berdasarkan kenyataan empiris, dan berpikir dengan realistis

Awal mula kata Cinta, mencintai sebuah Sastra.

Entah kapan saya mulai cinta, Apakah kalian merasakan juga? bahwa membaca itu adalah aktivitas yang membuat saya kecanduan, benar-benar sangat kecanduan. 
Dulu saya benci sekali melihat buku yang tebalnya 3-6 Inch namun sayapun tidak mengerti mengapa kenyataan itu saat ini terbalik, Buku Novel yang pertamakali saya tuntaskan adalah Novel Islami  Ayat-ayat cinta yang pada saat itu belum terlalu booming,

Awalnya pegang-pegang saja, lalu saya bolak balik dengan cepat lembarannya berharap ada sesuatu yang menarik (baca:gambar) padahal saya cukup tahu, bahwa jarang terjadi ada novel yang memberikan contoh gambar yang sedang di ceritakan dalam tulisan, Tidak seperti sekarang sudah banyak variasi novel baru yang memperlihatkan gambar/ foto dengan apa yang sedang diceritakan si Empunya. Namun kali ini saya benar-benar menemukan sesuatu yang menarik. bukan pada Gambar, melaikan Sub-sub judul dalam Novel tersebut, saya membaca Random, berawal dari tengah buku  hingga akhir, sampai pada titik "candu" akhirnya saya mulai membacanya dari depan lalu lanjut ke belakang (re:akhir).

Habiburrahman El Shirazy benar-benar 'menyihir' Saya dalam waktu sejenak untuk Mencintai kegiatan membaca ini, Mungkin dengan Sihir 'mantra-mantra' yang beliau tumpahkan dalam bentuk Tulisan yang indah , apik, segar, dan romansa romantis yang tidak biasa namun sederhana, itulah yang dapat mempertahankan saya untuk tetap membacanya hingga mengetahui akhir cerita cintanya si Fahri dan Aisyah, asli! tidak sadar bahwa saya telah melahap 411 halaman. Bagi kaum awam,  layaknya saya saat itu, adalah pencapaian diluar ekspektasi.

Setelah kejadian tersebut saya mulai haus akan bacaan, dan bacaan saya tidak hanya sekedar novel-novel "enteng" tentang percintaan dan kemelut kehidupan, kali ini lebih Global. ternyata saya memang membutukan banyak tema yang berat demi kelangsungan rasa keingintahuan saya terhadap banyak hal.

Kali ini Tulisan Sastra yang penuh Liku serta bahasa yang bak banang kusut, Menggoda saya untuk ,manarik Benang Merah dan membongkar semua petunjuk tersembunyi, dengan begitu Kosakata serta Glosarium saya dalam menuntaskan satu buku Sastra akan bertambah dan terus bertambah. Permainan kata, Menebak maksud dan mengolahnya kembali untuk saya masukan dalam prinsip pemikiran pribadi, serta mem-filter nya  sudah layak saya naungi setiap menuntaskan buku-buku itu, 

Inilah sepenggal cerita saya bagaimana bisa saya mencintai sastra, berawal tanpa niatan, hingga membawa saya pada suatu Cita-cita. I WANT TO BE A JOURNALIST AND I HAVE TO BE A JOURNALIST